Oil on kanvas, 100x160cm
Purwokerto, 30 - 10 - 2007
Lukisan ini saya ikut sertakan dalam pameran "introspeksi"yang diselenggarakan oleh komunitas perupa muda "watu apung",pada-tanggal 5 sampai 11 agustus 2007 di gedung kesenian Sutedja,Purwokerto.Lukisan ini saya buat berdasarkan ide dan gagasan dan pengalaman yang kadang sulit diungapkan dengan perkataan.dan dengan media lukisan inilah saya bisa melontarkanya.lukisan ini saya buat selama kurang lebih 1 bulan,dengan konsep dan perumusan yang banyak memakan waktu dan pikiran,sampai sekarangpun saya masih bingung kalau dalam menciptakan sebuh lukisan ini" ga usah seperti itu"ungkap Bpk.Merwan Yusuf,dia menjelaskanya dalam sebuah obrolan sehari sebelum pembukaan pameran,dia mengatakan bahwa modal utama dalam melukis adalah kesenangan tanpa harus mempertimbangkan macam2"melukis harus enjoy,lepas,apa itu filosofi,konsep,materi,semua itu penghalang"ujarnya.namun demikian,ini adalah sebuah wacana baru bagi para seniman dipurwokerto yang terkadang sulit diterima dan butuh penyesuaian yang lama.terlepas dari perlu atau tidak perlunya sebuah filosofi,konsep danlain2,dari lukisan saya ini,dapat saya ceritakan bahwa manusia hidup dalam rentang waktu,dan waktu akan terus menghitung mundur sampai pada titik nol,disini saya gambarkan telah terjadi sebuah peristiwa bole dikatakan bencana,dengan latar belakang sebuah laut dengan pemandangan di sore hari dan sebuah jam yang tergantung dengan mayat2 yang berserakan dibawahnya.untuk mengapresiasi sebuah lukisan terkadang memang sulit untuk dikatakan,karena lukisan itu sendiri adalah sebuah karya cipta visual yang langsung bisa diliat.namun interpretasi dari isi sebuah lukisan itu psti berbeda2.dan terlebih dalam lagi adalah lukisan itu bisa meberikan kepuasan batin kepada seseorang ( subur )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar